Kolose 2:6-7 Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.
Berubah dan berbuah adalah dua hal yang Yesus janjikan bagi kehidupan orang percaya setelah menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kedua hal itu membutuhkan waktu dan merupakan proses setiap hari.
(Baca juga: YESUS DATANG KE DUNIA BUKAN UNTUK MENYEBARKAN AGAMA KRISTEN, TETAPI …)
Ketika kita lahir baru, hanya roh kita yang diubah menjadi baru. Roh kita menjadi satu dengan Roh Tuhan yang gagah perkasa. Roh kita yang mati, dihidupkan. Itu sebabnya 2 Korintus 5:7 mengatakan kita adalah ciptaan baru. Namun, pikiran, jiwa, mental, dan tubuh kita belum diubahkan.
Tuhan tidak hanya ingin kita berhenti di tahap lahir baru. Masih begitu panjang, dalam, dan lebar rencana Tuhan untuk hidup kita. Tuhan ingin kita berakar di dalam kebenaran-Nya, sehingga pikiran, jiwa, dan mental kita juga berubah. Penting bagi kita untuk memiliki gereja lokal dan komunitas yang benar, yang dapat membantu kita memahami kebenaran, sehingga pikiran, jiwa, mental, dan tubuh kita juga diubahkan.
Jika kita tidak mengerti Firman Tuhan yang disampaikan, bagaimana kita dapat merenungkan Firman itu? Jika kita tidak merenungkan Firman, bagaimana mungkin pikiran, jiwa, dan mental kita dapat berubah? Jika pikiran, jiwa, dan mental kita tidak berubah, bagaimana mungkin kita dapat berbuah lebat?
(Baca juga: MENGENAL IDENTITAS TUHAN YANG ADA DI ALKITAB)
Saat pikiran, jiwa, dan mental kita BERUBAH, tubuh kita akan BERBUAH lebat. Yang sebelumnya menghadapi masalah, menemukan jalan keluar. Yang sebelum ketakutan, menikmati damai dan sukacita. Yang sebelumnya hanya menjadi jemaat, mau terlibat dalam pelayanan. Yang sebelumnya dibimbing, mulai membimbing orang lain. (penulis: @mistermuryadi)
Semakin bertumbuh dan teguh di dalam Tuhan. Perbuatan dan perkataan kita menggambarkan siap Tuhan yang menyelamatkan hidup kita. Terima kasih Koh Zal.