Yohanes 4:16-18 Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini.” Kata perempuan itu: “Aku tidak mempunyai suami.” Kata Yesus kepadanya: “Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar.”
Berulang kali saya membaca kisah wanita Samaria di atas, berulang kali juga Roh Kudus menyatakan hal yang baru. Jika kita memperhatikan percakapan Yesus dan wanita itu mengenai air hidup, sebenarnya Yesus sudah berhasil membuat sang wanita menginginkan air hidup. Pesan yang Yesus ingin sampaikan pun sudah diterima dengan jelas oleh sang wanita.
(Baca juga: TUHAN INGIN KITA BERUBAH DAN BERBUAH LEBAT)
Juga, kalau tujuan Yesus ingin menyatakan kasih, keselamatan, kebaikan, dan kuasa-Nya, sang wanita sudah memberikan respons positifnya, “Tuhan, berikanlah aku air itu … (ayat 15).”
Yang membuat saya bertanya-tanya, mengapa Yesus melanjutkan percakapan itu dengan menyatakan dosa sang wanita?
Ada kebenaran yang luar biasa pada bagian satu ini.
Pertanyaan yang selalu bergema di alam bawah sadar para pendosa adalah, “Apakah Tuhan akan tetap mengasihi saya sekalipun saya sering jatuh bangun di dalam dosa?” Terkadang, mengetahui Yesus mengasihi semua orang tidak cukup, kita perlu mengetahui apakah Yesus benar-benar mengasihi saya. Apakah Yesus akan tetap mengasihi saya sekalipun saya baru saja melakukan kejahatan yang besar? Itulah pertanyaan terdalam sang wanita Samaria. Yesus mengetahui hal itu.
(Baca juga: CIRI-CIRI DEWASA VERSI DUNIA VERSUS VERSI FIRMAN TUHAN)
Itu sebabnya Yesus mengungkap dosa sang wanita, karena Yesus ingin sang wanita itu menyadari satu hal ini, “Aku mengetahui dosa terburukmu, tetapi Aku tetap mengasihi engkau.” (penulis: @mistermuryadi)
Yesus mengasihi kita bahkan menebus dosa-dosa yang telah kita lakukan. Dalam penebusannya tergambar kasih yang memulihkan hubungan Tuhan dengan manusia. Terima kasih Koh Zal.