KASIH SEORANG AYAH KEPADA ANAKNYA

Yosua 1:5 … seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.

Pada 7 Desember 1998 lalu terjadi gempa dengan kekuatan 6,9 skala richter di bagian utara Armenia. Gempa itu menghancurkan sebuah gedung sekolah. Di tengah suasana haru, seorang ayah berlari kencang menuju ke sekolah tersebut untuk mencari anaknya. Sambil berlari, sang ayah terus teringat janji yang sering dia ucapkan kepada anaknya, “Anakku, apa pun yang terjadi, papa akan selalu bersamamu!”

(Baca juga: BERHASIL DAN BERUNTUNG DI DALAM KRISTUS)

Sesampainya di sekolah itu, sang ayah hanya mendapati tumpukan reruntuhan gedung sekolah! Sang ayah mulai menangis, tetapi sesaat kemudian sang ayah bergegas ke bagian sekolah yang dia yakini adalah kelas anaknya. Sang ayah mulai menggali reruntuhan menggunakan kedua tangannya, satu demi satu batu diangkatnya. Seseorang menegurnya, “Pak, sudah tidak ada gunanya lagi. Mereka semua pasti sudah mati.”

Ayah itu menjawab, “Kamu dapat diam saja di sana atau kamu dapat membantu saya mengangkat batu-batu ini!” Beberapa orang lain memutuskan ikut menolong, tetapi setelah beberapa jam mereka capek, dan menyerah. Sang ayah terus menggali, sekalipun beberapa bagian tangannya sudah mengeluarkan darah.

Lima jam berlalu, sepuluh jam, tigabelas jam, sampai delapan belas jam. Sang ayah kehabisan tenaga, tetapi dia terus teringat janji yang telah dia ucapkan. Lalu, sayup-sayup terdengar suara. Sang ayah berteriak keras, “Armando!”, dan terdengarlah suara kecil, “Papa!”. Ada 14 anak yang selamat dari reruntuhan tersebut berkat kegigihan seorang ayah.

(Baca juga: ANDALKAN TUHAN JIKA KITA MENGHARAPKAN KEMENANGAN)

Saya ingin kita menyadari bahwa kasih Tuhan terhadap kita lebih besar dari kasih seorang ayah kepada anaknya. Tuhan tidak pernah menyerah terhadap kita. Sedalam apa pun kita terjatuh, kasih-Nya tidak pernah berhenti mencari hidup kita. Dia ada untuk mengangkat, memulihkan, dan memberkati kita. Juga, sejauh apa pun kita pergi, tangan-Nya senantiasa terbuka lebar menanti kita kembali. Dia telah berjanji untuk tidak pernah meninggalkan kita dan Dia pasti menepatinya sampai kesudahan zaman. (penulis: @mistermuryadi)

One comment

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.