SAMA SEPERTI BARABAS, KITA PUN DIBEBASKAN DARI HUKUMAN

Matius 27:21 Wali negeri menjawab dan berkata kepada mereka: "Siapa di antara kedua orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?" Kata mereka: "Barabas." 

Barabas dihukum karena kejahatannya. Pilatus sedang berusaha melepaskan Yesus Kristus karena dia tidak menemukan satu pun kesalahan atas Yesus. Pilatus menghadapkan mereka kepada massa yang sedang marah, dengan harapan mereka memilih membebaskan Yesus Kristus. Namun, dia salah. Orang banyak memilih Barabas.

(Baca juga: MENYEMBAH TUHAN TIDAK HANYA DENGAN MENYANYI SAJA)

Pada Jumat itu, Kristus menjalani hukuman-Nya: dicambuk, dihina, diolok-olok, dimahkotai duri, dipukul, diludahi, ditelanjangi, dan disalibkan. Dia dijadikan tontonan. Jika Barabas yang telah bebas menyaksikan semuanya itu, ia patut bersyukur. Kristus telah menggantikannya dan mengambil alih tempatnya. Jika saja orang banyak tidak memilihnya, dialah yang akan menjalani hukuman pada Jumat yang kelam itu.

Kita mungkin berpikir alangkah beruntungnya Barabas itu. Begitulah kenyataannya. Namun, kita juga perlu menyadari bahwa kita jauh lebih beruntung dari Barabas. Sebenarnya, sama seperti Barabas, kita pun seharusnya menjalani semua siksaan dan penderitaan yang Yesus tanggung. Karena, bukan prajurit Roma, bukan hasutan para imam dan pemimpin agama Yahudi, dan juga bukan pengkhianatan Yudas yang membawa Yesus ke tiang gantungan, melainkan dosa dan pelanggaran kita. 

(Baca juga: RESPONS YESUS SAAT YOHANES PEMBAPTIS DIBUNUH)

Yesus dihukum, supaya kita dibebaskan. Dia mati supaya kita dapat hidup. Kasih-Nya yang menjadi alasan Dia memilih jalan itu. Barabas hanya terlepas dari penjara dan hukuman gantung di tiang salib, tetapi kita, oleh iman kepada Kristus, dilepaskan dari hukuman kekal, dan dianugerahkan kehidupan kekal bersama Yesus.