MUSUH UTAMA KESUKSESAN

Matius 25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?

Dalam perumpamaan talenta di atas, hamba yang tidak mengembangkan talentanya tidak dikatakan bodoh oleh sang tuan, melainkan dikatakan jahat dan malas. Saya sangat percaya tidak ada orang yang bodoh di dunia ini, yang ada hanya orang malas.

(Baca juga: JANGAN TERBURU-BURU MENYERAH)

Malas adalah musuh utama kesuksesan dan keberhasilan. Tuhan ingin kita sukses dan Tuhan merancangkan hidup kita sukses, tetapi jika kita malas, pada dasarnya kitalah yang sedang menolak untuk sukses. Itu bukan salah Tuhan.

Dan tahukah Anda bahwa kemalasan kita mahal harganya? Harga dari malas belajar adalah tinggal kelas, rugi waktu dan biaya. Harga dari orang yang malas belajar bahasa Inggris, gaji dan jabatannya tidak tinggi, dan dalam bisnis, ada proyek-proyek tertentu yang tidak dapat diraihnya.

Terkadang solusi dari masalah kita ada di dalam buku seharga 50 ribu rupiah, atau seminar selama 4-5 jam seharga 500 ribu rupiah, atau workshop selama 3 hari seharga 1.500.000 rupiah. Bahkan dalam banyak kasus, jawaban dari masalah kita hanya sejauh bertanya kepada seseorang.

Saya berikan contoh. Misalnya kita sulit bangun pagi untuk ke kantor atau sekolah, dan akibatnya gaji dipotong atau absen kita jadi buruk. Padahal solusi dari masalah ini sederhana, tanya dan belajar dari teman atau sahabat kita yang dapat bangun pagi.

(Baca juga: PERHATIKAN KESEHATAN JIWA KITA)

Teman, jangan jadi orang yang malas. Kita perlu memiliki kerendahan hati untuk bertanya dan belajar dari orang lain. Amsal 13:4 mengingatkan kita bahwa hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan. (penulis: @mistermuryadi)

One comment

  1. Kemalasan kecil yang kita lakukan bisa berakibat besar bagi hidup kita. Ingat kita adalah anak Tuhan. JanjiNYA ada di hidup kita. Jangan menolak berkatNYA dengan cara kita hidup malas. Terima kasih Koh Zal.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.