Kejadian 29:20 Jadi bekerjalah Yakub tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel itu, tetapi yang tujuh tahun itu dianggapnya seperti beberapa hari saja, karena cintanya kepada Rahel.
Kalau kita membaca seluruh Kejadian 29, Anda akan menemukan fakta bahwa Yakub bekerja selama 21 tahun demi wanita yang dicintainya, Rahel. Yakub ditipu oleh Laban selama puluhan tahun, karena Laban tahu bahwa Yakub jatuh cinta kepada Rahel, dan Laban memanfaatkan cinta Yakub tersebut.
(Baca juga: KENYATAAN TERBAIK SEORANG ANAK TUHAN)
Itulah kekuatan dari jatuh cinta. Jatuh cinta membuat hal yang sulit menjadi mudah dan hal yang berat menjadi ringan. Bahkan, Yakub mengatakan tahun-tahun yang dilewatinya hanya seperti beberapa hari saja.
Saat kita jatuh cinta kepada Tuhan, segala hal yang kita lakukan bagi-Nya terasa begitu menyenangkan dan mudah.
Beberapa orang mengatakan mengikut Tuhan adalah sebuah pekerjaan yang berat. Sebenarnya, bebannya tidak pernah berat. Namun, beban itu menjadi terasa berat, karena mereka yang memikulnya sudah tidak lagi jatuh cinta kepada Tuhan. Akibatnya, bangun pagi di hari Minggu terasa begitu sulit, pergi ke persekutuan setelah pulang bekerja terasa sangat berat, dan melayani Tuhan di gereja seperti dimanfaatkan.
“Lalu, bagaimana cara jatuh cinta kepada Tuhan?” Hanya ada satu caranya, yaitu menyadari betapa Dia mencintai kita. Bahwa Dia mengasihi dan menerima kita tanpa syarat. Dengan demikian, kita dapat membangkitkan kembali cinta kita kepada Tuhan. 1 Yohanes 4:19 menyimpulkannya demikian, “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.”
(Baca juga: TUHAN MENGGERAKKAN ORANG LAIN UNTUK MENOLONG KITA)
Saya pernah melakukan survei sederhana kepada beberapa rekan pelayanan. Saya menanyakan apa yang mereka rasakan saat menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, dan menyadari betapa Tuhan sangat mengasihi mereka. Mereka semua menjawab hal yang persis sama, “Saya jatuh cinta kepada Yesus dan ingin memberikan segala yang saya miliki kepada-Nya.” Itulah kekuatan jatuh cinta. (penulis: @mistermuryadi)
Mengasihi Yesus karena Ia terlebih dahulu mengasihi dan menyelamatkan hidup kita. Saat kita mengingat kembali perbuatanNYA di hidup kita, maka kita akan bersyukur dan ingin hidup sesuai dengan rencanaNYA. Terima kasih Koh Zal.