Mazmur 146:3-4 Janganlah percaya kepada para bangsawan, kepada anak manusia yang tidak dapat memberikan keselamatan. Apabila nyawanya melayang, ia kembali ke tanah; pada hari itu juga lenyaplah maksud-maksudnya.
Mungkin secara singkat ayat di atas mengatakan, jangan mengandalkan manusia, karena manusia terbatas dan tidak dapat memberikan jaminan pasti. Amsal 3:5 menegaskan, “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.”
(Baca juga: JANGAN KERASKAN HATI KITA)
Satu-satunya alasan mengapa kita senang mengandalkan manusia, karena manusia dapat dilihat dan disentuh. Kita berpikir hal yang dapat dilihat dan disentuh jauh lebih nyata daripada janji-janji Tuhan. Juga, kita mengira proses mengandalkan manusia lebih cepat daripada mengandalkan Tuhan.
Padahal, Yesus menyembuhkan orang-orang yang sakit sangat parah dan membangkitkan orang mati hanya dalam seketika saja. Si wanita pendarahan yang sudah mencari kesembuhan selama 12 tahun disembuhkan saat itu juga ketika dia memutuskan percaya kepada Yesus.
Mengandalkan Yesus adalah jalan termudah, tercepat, dan teraman bagi jiwa kita, sedangkan mengandalkan manusia awalnya mungkin terlihat cepat, tetapi prosesnya selalu berliku-liku dan biasanya berakhir dengan mengenaskan.
(Baca juga: TAKDIR YANG TUHAN TELAH TETAPKAN BAGI KITA)
Yeremia 17:7 mengatakan bahwa orang yang mengandalkan Tuhan dan menaruh harapannya kepada Tuhan, hidupnya diberkati. Haleluya! (penulis: @mistermuryadi)