Kisah Para Rasul 27:15 Kapal itu dilandanya dan tidak tahan menghadapi angin haluan. Karena itu kami menyerah saja dan membiarkan kapal kami terombang-ambing.
Teman, jangan pasrah. Jangan biarkan situasi mengambil alih masa depan kita. Saya dapat mengenali raut wajah dan sikap hidup orang pasrah. Mereka adalah orang-orang yang cenderung mengatakan, “Ya, mau bagaimana lagi, situasinya sudah seperti itu,” “Sulitlah bagi saya untuk mengubahnya, semua sudah terlanjur,” seolah mereka tidak berdaya terhadap situasi.
(Baca juga: MEMAHAMI ARTI KATA “FASIK”)
Jika kita menyadari jati diri kita yang sesungguhnya di dalam Kristus, yaitu anak Raja, semestinya kita tidak pasrah terhadap keadaan.
Saul adalah tipe orang yang pasrah terhadap keadaan. Ketika Goliat menantang, Saul hanya dapat mengasihani diri dan ketakutan. Padahal Tuhan telah mengurapinya menjadi raja. Bahkan ketika Daud datang menawarkan bantuan, Saul dengan pasrahnya mengatakan, “Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit.”
Daud berbeda. Dia bukan tipe orang yang mengalir mengikuti keadaan. Daud tipe orang yang bertindak mengubah keadaan. Daud tahu pasti bahwa Tuhan yang menyertainya menetapkan dia untuk menang dan berhasil. Berikut respons Daud terhadap kepasrahan Saul, “Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup.”
(Baca juga: MATA KITA PERLU DILATIH UNTUK MELIHAT KEPADA JANJI TUHAN)
Teman, jangan pasrah. Tuhan mengaruniakan kepada kita kreativitas untuk mengubah keadaan. Kita memiliki nama Yesus yang adalah sumber dari jalan keluar. Jika hari ini ada situasi atau keadaan yang tidak kita sukai, jangan menyerah, jangan pasrah, jangan menunggu situasi menentukan hidup kita, bertindaklah. Carilah hikmat dan pengetahuan. Belajarlah dari orang-orang yang kita kenal baik reputasinya, lalu bertindaklah. (penulis: @mistermuryadi)
Jangan pasrah pada dunia. Kita tau jika hidup kita sedang bertumbuh atau stagnan. Ambil keputusan dan lihat kembali Firman Kristus sebagai pengarah hidup kita. Terima kasih Koh Zal.