Yohanes 19:15 Maka berteriaklah mereka: “Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!” Kata Pilatus kepada mereka: “Haruskah aku menyalibkan rajamu?” Jawab imam-imam kepala: “Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!”
Vox Populi Vox Dei, Suara Rakyat Suara Tuhan. Saya ingat sekali bagaimana kalimat itu bergaung keras di Bumi Nusantara saat runtuhnya rezim Orde Baru pada tahun 1998. Dalam kalimat itu tersirat bahwa pendapat umum selalu benar. Terus terang saya tidak setuju. Tidak semua pendapat umum pasti benar. Kita perlu sebuah panduan yang teruji untuk menyatakan apakah sesuatu itu benar atau salah, bukan berdasarkan suara terbanyak.
(Baca juga: MENCARI PANGGILAN TUHAN BAGI HIDUP KITA)
Saya teringat peristiwa ketika Yesus akan disalibkan. Jika berdasarkan suara mayoritas atau pendapat umum, yang pada saat itu didominasi oleh ahli-ahli Taurat dan orang-orang Yahudi, Yesus bersalah dan harus dihukum mati. Namun, apakah Yesus benar-benar bersalah? Menurut enam pengadilan yang dijalani Yesus, tidak ditemukan satu pun kesalahan di dalam Diri-Nya. Kendati demikian, guruh riuh suara rakyat menggema, “Salibkan Dia, Salibkan Dia.”
Juga, saya ingat mengenai adat istiadat di dalam keluarga saya. Salah satunya, saya tidak diperbolehkan melihat penutupan peti mati jika shio (zodiak cina) saya bertabrakan (chiong) dengan shio orang yang meninggal. Meskipun pada saat itu 95% keluarga besar saya mempercayai hal itu, saya tahu sekali hal itu tidak benar menurut Firman Kristus, dan saya menolak mempercayainya.
Teman, saya ingin mengatakan suara mayoritas belum tentu benar. Hanya karena banyak orang yang melakukannya, belum tentu hal itu benar. Hanya karena sahabat atau orang terdekat kita melakukannya, belum tentu hal itu benar. Hanya karena banyak tokoh hebat, berdarah bangsawan, orang terkemuka, atau orang yang dituakan yang melakukannya, belum tentu hal itu benar.
(Baca juga: LIMA ALASAN PENTING UNTUK “BERGAUL” DENGAN FIRMAN TUHAN)
Jangan melakukan sesuatu di dalam hidup kita hanya karena banyak orang melakukan hal itu. Kita, sebagai orang percaya, perlu berpegang pada kebenaran Firman Tuhan. Itu sebabnya, kita perlu tahu kebenaran Firman Kristus. Lakukanlah segala sesuatu yang tertulis dalam kebenaran Firman Kristus, sekalipun tidak ada seorang pun di dunia ini yang melakukannya. (penulis: @mistermuryadi)
Suara yang perlu kita dengar dan ikuti adalah Suara Tuhan. Sebenar-benarNYA suara di luar sana, belum tentu menuntun kita padaNYA. Andalkan Tuhan dan hidup dari firmanNYA. Terima kasih Koh Zal.