Matius 25:25 Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.
Menurut ayat di atas, imbalan dari kesetiaan dan kebaikan seseorang ternyata bukan perkara besar, melainkan TANGGUNG JAWAB dalam perkara besar. Ijinkan saya menjelaskannya.
(Baca juga: TUHAN MEMILIH YANG BODOH BAGI DUNIA)
Ketika kita mengerjakan segala sesuatu yang dipercayakan kepada kita dengan baik dan setia, ada kapasitas yang diperbesar di dalam diri kita agar kita dapat menerima perkara besar yang Tuhan sudah sediakan. Kapasitas itu adalah kemampuan untuk bertanggung jawab.
Ya, Tuhan sudah menyediakan perkara-perkara besar untuk kita, jauh sebelum kita ada di dunia ini. Namun, Tuhan perlu mempersiapkan kemampuan kita untuk bertanggung jawab terlebih dahulu, supaya kita siap ketika kita mengerjakan perkara besar.
Kisah hidup Musa tidak dimulai saat dia membebaskan Bangsa Israel dari Mesir. Kalau diibaratkan film, adegan Musa membebaskan Bangsa Israel ada di menit ke-45. Musa memulai perjalanan serius ikut Tuhan saat dia ‘melamar’ jadi karyawan di peternakan Yitro. Musa dengan setia memotong bulu dan kuku domba, mencari kutu domba, memberi makan domba, dan menyediakan tempat tidur domba.
Anda tahu berapa lama Musa melatih diri untuk bertanggung jawab? Selama 40 tahun!
Tuhan sudah menetapkan perkara besar untuk Musa jauh sebelum Musa lahir, yaitu untuk menjadi pembebas Bangsa Israel. Namun, Tuhan ingin mental dan karakter Musa siap saat mengemban perkara besar itu.
Seandainya di tahun ke-20 bekerja, Musa mengeluh, kerja asal jadi, dan berhenti, saya tidak yakin Musa siap untuk membawa Bangsa Israel yang tegar tengkuk keluar dari Mesir. Jika Musa tidak tahan terhadap keluh kesah domba-domba yang dia urus, bagaimana mungkin dia dapat bertahan terhadap ancaman Firaun dan keluh kesah dua juta bangsa Israel?
(Baca juga: TIDAK ADA ORANG YANG TERLALU RUSAK UNTUK DIPAKAI TUHAN)
Tanggung jawab adalah sesuatu yang sangat berharga yang kita butuhkan untuk mengerjakan perkara besar. Semua orang sukses pasti memiliki hal itu. Tuhan ingin kita memilikinya, karena Dia ingin kita menjadi orang-orang yang besar dan sukses. (penulis: @mistermuryadi)
hagahtoday.com 
Bertanggung jawab atas hal yang kita miliki dan kerjakan sekarang. Besar kecilnya tidak masalah selama kita bisa memberikan tanggung jawab kita secara penuh. Setia pada perkara kecil dan perkara besar. Terima kasih Koh Zal.