1 Smauel 17:49 Lalu Daud memasukkan tangannya dalam kantungnya, diambilnyalah sebuah batu dari dalamnya, diumbannya, maka kenalah dahi orang Filistin itu, sehingga batu itu terbenam ke dalam dahinya, dan terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah.
Saya beberapa kali bermain berburu tikus dengan senapan angin. Bagian tikus yang paling sering saya incar adalah tubuhnya. Tubuh adalah bagian paling besar, sehingga kemungkinan saya meleset lebih kecil. Pernah saya mencoba mengincar bagian kepala, tetapi karena sering meleset, lama kelamaan saya jadi kurang percaya diri mengincar bagian itu.
(Baca juga: KITA DICIPTAKAN OLEH TUHAN YANG KREATIF UNTUK MENJADI KREATIF)
Teman, tahukah Anda bahwa reaksi kita hanyalah refleksi dari apa yang kita percayai dan pikirkan? Contohnya seperti kasus saya di atas. Karena saya berpikir akan meleset, atau dengan kata lain, karena saya tidak percaya bahwa tembakan saya dapat mengenai kepala tikus, itu sebabnya saya mengincar bagian tubuhnya.
Mari kita bahas mengenai kisah Daud dan Goliat.
Daud adalah orang yang sangat percaya diri. Namun, percaya diri Daud berbeda dengan percaya diri kebanyakan orang. Kepercayaan diri Daud bukan pada kemampuannya memainkan umban, melainkan pada Tuhan semesta alam. Daud memiliki percaya diri yang tinggi sehingga dia berani menantang Goliat. Daud tahu sekali bahwa Tuhan yang dia sembah tidak akan meninggalkan dia. Inilah yang membuat Daud begitu tenang melenggang masuk ke medan perang dan mengincar dahi Goliat hanya bermodalkan umban dan batu. Daud tidak sedikit pun ragu batunya akan meleset, karena dia sangat yakin bahwa Tuhanlah yang berperang di depan dia.
(Baca juga: KETIKA GODAAN DATANG, APA YANG HARUS KITA LAKUKAN?)
Kita adalah anak kesayangan Tuhan. Begitulah Tuhan memandang orang-orang yang percaya kepada Yesus. Tidak ada hal yang kita lakukan yang dapat mengubah kebenaran itu. Kita perlu percaya diri saat menyebut diri kita anak kesayangan Tuhan. Kita perlu percaya diri mengatakan bahwa masa depan kita indah di dalam Tuhan, bisnis kita pasti berhasil, dan pekerjaan kita pasti sukses. Karena memang itulah yang Tuhan rancangkan untuk hidup kita. (penulis: @mistermuryadi)
Sering kali keraguan kita menghambat JanjiNYA terjadi di hidup kit. Kita perlu ingat lagi siapa identitas kita di mata Tuhan. Terima kasih Koh Zal.