Filipi 3:13-14 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Jika berbicara mengenai para pendaki gunung, setidaknya ada tiga jenis pendaki di dunia ini: Camper, Quitter, dan Climber.
(Baca juga: BELAJAR MEMBUAT KEPUTUSAN SEPERTI RUT)
Camper adalah tipe pendaki yang hanya berkemah di kaki gunung dan menonton pendaki sesungguhnya naik gunung. Tipe camper umumnya menolak naik gunung karena mereka fokus kepada tantangan atau masalah, bahwa perjalanannya sulit, repot membawa tas besar, tidak ada toilet, dan lain sebagainya. Mereka adalah orang-orang yang tidak tahu potensi hebat yang ada di dalam dirinya.
Quitter sedikit lebih baik dari camper. Mereka adalah orang-orang yang memutuskan untuk mendaki gunung. Hanya saja, di tengah jalan, karena satu dan lain hal, mereka memutuskan berhenti. Mereka adalah orang-orang yang mudah dipengaruhi oleh situasi dan kondisi. Juga, oleh rekan sesama pendaki yang pesimis. Quitter tidak tahan terhadap tekanan, terlalu cepat puas, dan tidak pernah maksimal ketika mengerjakan sesuatu.
Saya percaya Tuhan ingin kita menjadi para Climber. Climber adalah orang-orang yang optimis, tahan terhadap tekanan, menyadari bahwa di dalam dirinya ada potensi yang luar biasa, memiliki mental pemenang, dan tidak pernah larut dalam masalah. Fokus climber adalah tujuan, bukan masalah.
Kira-kira kita tipe orang yang mana?
(Baca juga: PELAJARAN SOAL GENGSI DARI ORANG SWEDIA)
Teman, kita diciptakan dahsyat dan hebat oleh Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kita untuk menjadi camper ataupun quitter. Tuhan ciptakan kita untuk menjadi penakluk gunung-gunung dan raksasa-raksasa. (penulis: @mistermuryadi)
Rasa lelah dan sakit yang kita hadapi bukan untuk menyiksa kita. Melainkan proses kita mendaki setiap gunung di kehidupan. Bersama Tuhan kita bisa menang. Terima kasih Koh Zal.