MENGAPA ABRAHAM TIDAK RAGU KETIKA MEMPERSEMBAHKAN ISHAK?

Kejadian 22:5 Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: “Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu.”

Dulu, ada satu film Amerika yang menceritakan mengenai adegan di atas. Di film itu, Abraham mengacungkan tangannya kepada Tuhan dan berkata, “Tidak Tuhan. Semuanya boleh Engkau minta, tetapi jangan Ishak.” Abraham, di film itu, semalaman bernegosiasi dengan Tuhan, dan akhirnya dengan terpaksa Abraham mengiyakan keinginan Tuhan.

(Baca juga: JANGAN MEMBAWA BEBAN DARI MASA LALU)

Namun, Alkitab tidak mencatat demikian. Di ayat 3, dikatakan Abraham bangun pagi-pagi. Abraham tidur! Menakjubkan, bukan? Hanya orang stres dan depresi yang tidak dapat tidur. Jika kita membaca kisah lengkapnya di Kejadian 22, Abraham tidak sedikit pun komplain, sedih, atau mempertanyakan perintah Tuhan. Bagaimana mungkin?

Jika perintah yang sama datang kepada kita, yaitu untuk memberikan yang terbaik, mungkin banyak orang kesulitan mempercayainya, apalagi mematuhinya. Karena dalam imajinasi kebanyakan orang, mereka akan kekurangan dan kehilangan jika mempersembahkan yang terbaik untuk kepada Tuhan. Abraham tidak berpikir demikian. Dia mengatakan kepada bujangnya, “… kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu.”

Dalam Ibrani 11:19, kita dapat menemukan alasan mengapa Abraham tidak ragu mempersembahkan Ishak. Abraham percaya bahwa Tuhan sanggup membangkitkan Ishak dari kematian. Kita lihat, ketika memberikan yang terbaik, Abraham tidak pernah berpikir akan kehilangan. Dia berpegang pada janji bahwa Tuhan akan memberikan keturunan yang banyak melalui Ishak. Abraham tidak memikirkan kematian Ishak, dia memikirkan kebangkitan Ishak seandainya Ishak dipersembahkan.

(Baca juga: HIDUP DI TENGAH ORANG-ORANG YANG TIDAK PERCAYA TUHAN)

Bagaimana dengan kita? Apa yang kita pikirkan? Masalah atau janji Tuhan? Karena yang kita pikirkan menentukan tindakan kita. Jika kita berpikir seperti Abraham, yaitu percaya kepada janji Tuhan, kita tidak akan ragu untuk mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan. Karena memberi yang terbaik kepada Tuhan bukan tentang kehilangan sesuatu, melainkan tentang menerima jauh lebih banyak. (penulis: @mistermuryadi)

2 comments

  1. Memberi yang terbaik kepada Tuhan bukan supaya kita diberi kembali yang terbaik atau lebih dari yang telah kita beri tetapi karena Tuhan sudah memberi kepada kita dan IA tidak pernah memberi yang tidak baik (kualitas no 2) kepada anak-anakNya

  2. Yang terbaik dalam hidup kita adalah Tuhan. Jangan menjadikan hal duniawi lebih penting daripada Tuhan. Sadari bahwa harta terbesar yang kita miliki adlah kasihNYA. Terima kasih Koh Zal.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.