Roma 1:17 Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.”
Pernahkah Anda mendengar seorang anak Tuhan berdoa “Oh Tuhan, di manakah Engkau? Tuhan jangan tinggalkan saya,” “Hadirat Tuhan sudah pergi meninggalkan hidup saya,” “Aku mengundang Tuhan untuk hadir di sini,” dan doa sejenis lainnya?
(Baca juga: MENGIKUTI JEJAK TUHAN YANG TIDAK KELIHATAN)
Doa di atas lahir dari sikap hati seolah Tuhan sedang berada jauh dari kita. Seolah Tuhan datang dan pergi di dalam hidup kita. Firman Tuhan dalam Ibrani 13:5 jelas mengatakan bahwa Dia tidak akan meninggalkan kita. Dia selalu ada bersama-sama kita.
“Tetapi, saya tidak merasakan hadirat Tuhan.” Itu adalah ungkapan yang juga sering saya dengar. Kita perlu mengerti bahwa iman tidak mengandalkan perasaan, melainkan percaya kepada apa yang dikatakan oleh Firman Tuhan. Saya tidak mengatakan perasaan kita tidak penting, bukan itu. Yang saya ingin tekankan adalah kita tidak dapat mengandalkan perasaan kita, karena perasaan kita naik turun tergantung situasi, tetapi kebenaran Firman Tuhan adalah batu karang yang teguh.
Jika Firman Tuhan mengatakan bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, itu artinya Dia benar-benar tidak pernah meninggalkan kita, sekalipun kita merasakan bahwa Tuhan jauh. Jika Firman Tuhan mengatakan untuk mengampuni orang yang kita benci, percayalah akan hal itu, meskipun perasaan kita tidak nyaman dengan hal itu. Perasaan kita belum tentu benar, sebaliknya, Firman Tuhan tidak pernah salah dan tidak pernah berubah.
(Baca juga: KADANG JALAN YANG KITA TEMPUH BERSAMA TUHAN TERLIHAT BERLIKU)
Jangan biarkan hidup kita dituntun oleh perasaan. Biarkan kebenaran Firman Tuhan yang menuntun kita setiap waktu. Percayalah kepada apa yang dikatakan Firman Tuhan lebih dari apa yang perasaan kita katakan. (penulis: @mistermuryadi)
Hidup oleh Iman. Ingat lagi apa yang Tuhan sudah lakukan atas hidup kita. KasihNYA nyata, berkatNYA ada untuk hidup kita. Terima kasih Koh Zal.