1 Yohanes 4:18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Sejak 2000 tahun lalu, saat Yesus bangkit, kekuatan iblis dilucuti (Kolose 2:15). Yang tersisa dari iblis hanyalah tipu daya saja. Dia menggunakan bisikan-bisikan jahatnya untuk membuat kita ragu, takut, dan kuatir. Iblis ingin membuat tipu dayanya yang tidak nyata seolah-olah nyata, dan sebaliknya, membuat janji Tuhan yang nyata, seolah-olah tidak nyata.
(Baca juga: CITRA KRISTEN DARI ZAMAN KE ZAMAN)
Jika kita bukan orang yang terbiasa mencari kebenaran Firman Tuhan, kita akan menjadi sasaran empuk tipu muslihat iblis. Kita akan mudah dibohongi dan ditakut-takuti.
Suatu hari saya dicegat oleh dua orang saat sedang menunggu kendaraan umum. Mereka menuduh saya melukai adik salah satu dari mereka. Saya digiring ke sebuah tempat yang sepi dan kemudian mereka mengancam akan melaporkan saya ke polisi. Tujuan mereka sebenarnya adalah ingin mengambil barang-barang berharga saya, dan cara yang mereka lakukan adalah dengan membuat saya ketakutan. Karena, ketika saya ketakutan, saya akan mudah diperas. Namun, saya sudah tahu tipuan seperti itu sejak lama. Saat mereka mulai menakut-nakuti, saya takuti balik. Saya keluarkan handphone dan saya katakan, “Saya telepon paman saya yang bekerja sebagai polisi supaya dia datang ke sini.” Kedua orang itu pergi begitu saja meninggalkan saya.
Iblis menggunakan ketakutan dan kekuatiran untuk menghambat hidup kita. Iblis sudah tidak memiliki kekuatan untuk merampas dari kita, tetapi seperti cerita saya di atas, dia menggunakan ketakutan supaya kita sendiri yang menyerahkan barang-barang berharga itu ke dalam tangannya.
(Baca juga: “TUHAN, JIKA ENGKAU BENAR-BENAR ADA, TUNJUKANLAH DIRI-MU”)
Firman Tuhan mengajarkan kita bahwa kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan. Kesadaran bahwa kita sangat dikasihi oleh Tuhan sangatlah penting. Saat kita menyadari bahwa Tuhan sangat mengasihi kita, Dia hanya merancangkan yang baik untuk kita, dan kita adalah anak kesayangan-Nya, kita tidak akan takut menghadapi apa pun. Saat topan badai datang, kita tahu sekali bahwa Tuhan senantiasa menjaga dan memelihara kita. Kita aman di dalam pelukan-Nya. Kita tahu kita tidak sendirian. (penulis: @mistermuryadi)