Mazmur 119:103 Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku.
Kalimat “Manis lebih dari pada madu” di atas berbicara banyak hal bagi saya pribadi. Berikut yang saya dapatkan mengenai ayat di atas:
(Baca juga: SEAINDAINYA KITA TIDAK BERTEMU YESUS)
- Madu memiliki rasa.
Rasa berbicara mengenai realita. Bahwa janji Tuhan itu nyata, bukan hanya sebuah angan-angan, harapan palsu, atau sesuatu yang bersifat mudah-mudahan. Anda dapat merasakan janji Tuhan, atau dengan kata lain, Anda dapat menikmatinya di dalam hidup Anda senyata Anda menikmati mobil yang Anda kendarai, uang yang Anda pakai untuk berbelanja, dan kue yang Anda makan. - Madu yang manis.
Bagi saya, kata “manis” di atas mematahkan pemahaman yang selama ini mengajarkan bahwa Tuhan adalah Pribadi mengijinkan hal-hal buruk bagi anak-anak-Nya. Manis berbicara mengenai hal yang baik dan menyenangkan. Tuhan yang saya kenal di dalam nama Yesus, tidak pernah merancangkan yang jahat bagi anak-anak-Nya. Firman Tuhan jelas mengatakan bahwa rancangan-Nya adalah rancangan damai sejahtera, bukan rancangan kecelakaan (Yeremia 29:11).
(Baca juga: DUA KUNCI UNTUK MENDAPATKAN KEHIDUPAN YANG BERHASIL)
Saya suka sekali ayat di atas. Sangat menggambarkan betapa pasti dan luar biasa janji Tuhan bagi hidup kita yang percaya. Sepasti Matahari terbit dan terbenam setiap hari. (penulis: @mistermuryadi)
Tuhan selalu memberkati kita dan janjiNYA manis untuk hidup kita. Setiap kali kita bangun dan membuka mata, kita merasakan kasihNYA. Terima kasih Koh Zal.