Galatia 5:22-23 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Hari ini saya ingin membahas mengenai penguasaan diri. Kata “penguasaan diri” diambil dari bahasa Yunani “egkrates”, yang artinya kuat, memiliki kuasa untuk, menguasai diri dari (terhadap barang), penguasaan diri, dan mengontrol diri.
(Baca juga: TUHAN SANGGUP MENDATANGKAN KEBAIKAN BAGI KITA)
“Saya sudah mempersiapkan uang saya, saya sudah menyisihkan, tapi uangnya terpakai untuk hal yang lain.” Kita sering mendengar hal di atas. Tentu saja tidak ada yang salah jika uang itu terpakai untuk sesuatu yang sangat penting. Namun, dalam kebanyakan kasus, kita memakai uang untuk sesuatu yang kurang penting, seperti membeli gadget baru, membeli baju atau sepatu diskon, dan lain sebagainya.
Kurangnya penguasaan diri, atau dengan kata lain, sulit berkata “cukup”, adalah salah satu masalah yang paling umum dihadapi anak-anak Tuhan. Mengendalikan diri bukanlah hal yang mudah untuk dipraktekkan. Kita perlu berlatih untuk menguasai diri kita.
(Baca juga: CARA MELIHAT DAN MERASAKAN IMAN SESEORANG)
Mari kita belajar mencukupkan diri dengan apa yang kita miliki. Salah satu cara praktis untuk melatih penguasaan diri adalah jika kita memiliki gaji 3-4 juta rupiah, jangan membeli smartphone seharga 10 juta atau beli sepatu seharga 2 juta. Cukupkanlah diri kita dengan smartphone seharga 1-2 juta rupiah atau sepatu seharga 300-400 ribu rupiah. (penulis: @mistermuryadi)
Penguasaan diri yang kita miliki memberikan keuntungan bagi hidup kita. Jangan terbawa kedagingan dan menjadi orang yang mudah diombang-ambing oleh keinginan. Terima kasih Koh Zal.