2 Tesalonika 3:3 Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat.
Anggaplah ada seorang salesman menelpon Anda dan mengatakan Anda telah memenangkan sebuah undian senilai 100 juta rupiah. Mungkin respons Anda pertama kali adalah tidak percaya dan ingin buru-buru menutup telepon itu, karena Anda berpikir hal itu hanya modus sang salesman untuk menawarkan barang dagangannya. Apalagi, zaman sekarang sedang marak penipuan seperti itu.
(Baca juga: BERHENTI MENDENGARKAN SUARA GOLIAT YANG MENGINTIMIDASI)
Namun, sekitar satu jam kemudian, salesman itu mengetuk pintu rumah Anda dan membawakan Anda uang 100 juta rupiah yang dia janjikan, dan tanpa banyak embel-embel, sang salesman kembali ke kantornya.
Pertanyaan saya, jika tiga bulan kemudian sang salesman kembali menghubungi Anda dan mengatakan hal yang sama bahwa Anda telah memenangkan undian lagi, kali ini senilai 200 juta, apakah Anda akan mempercayainya?
Kalau saya, tanpa pikir panjang, jelas akan mempercayai sang salesman.
Sayangnya, terhadap Tuhan, yang jauh lebih setia, jauh lebih baik, jauh lebih mulia, dan jauh lebih mengasihi, kita selalu mempertanyakan janji setia-Nya. Berulang kali Dia datang menyelamatkan, memulihkan, dan memberkati kita. Namun, tetap saja setiap kali masalah datang, kita kembali lagi ragu terhadap janji-Nya
(Baca juga: “SEPERTINYA, TUHAN MENGASIHI SAYA”)
Teman, Firman Tuhan mengatakan Dia setia dan Dia yang akan memelihara Anda dari yang jahat. Bahkan, saat hati Anda ragu, Dia akan datang untuk menguatkan Anda dengan cara kembali menolong Anda untuk membuktikan satu kali lagi bahwa janji-Nya YA dan AMIN. (penulis: @mistermuryadi)
Kemarin kita melihat mukzizat Tuhan pada hidup kita, maka hari ini dan besok juga Tuhan akan melindungi dan memberkati hidup kita. Terima kasih Koh Zal.