MENGELOLA ANUGERAH TUHAN DENGAN BAIK

Matius 25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.

HIdup kita adalah anugerah. Tuhan mengaruniakan segala yang terbaik bagi kita, anak-anak-Nya. Masalahnya, apakah kita mengelola anugerah Tuhan itu dengan baik? Apakah kita bertanggungjawab terhadap segala sesuatu yang Tuhan sudah berikan?

(Baca juga: SUPAYA IMAN KITA TIDAK MENJADI LEMAH)

Saya berikan contoh. Tuhan sudah memberikan kita berkat, tetapi apakah kita sudah mengelola berkat itu dengan benar? Faktanya, banyak orang hidup menderita hanya karena mereka salah mengelola keuangan.

Tuhan juga sudah menganugerahkan kita kehidupan yang indah, tetapi apakah kita mengelola hidup kita dengan baik? Atau malah, kita merusak kehidupan kita dengan hal-hal yang buruk?

Begitu juga dengan pernikahan. Setiap kita dianugerahkan pernikahan yang bahagia, tetapi masalahnya, apakah kita mengelola pernikahan kita dengan benar? Banyak orang menyalahkan pasangannya ketika pernikahan mereka gagal. Padahal, kegagalan sebuah pernikahan terjadi bukan karena salah pilih pasangan, tetapi karena salah mengelola hubungan pernikahan.

Ketidakcakapan kita mengelola pemberian Tuhan dapat mengakibatkan bisnis, pernikahan, keluarga, pekerjaan, masa depan, dan kehidupan kita berantakan.

Agar kita dapat menjadi pengelola yang baik, kita memerlukan pengetahuan dan rasa tanggung jawab. Sungguh disayangkan jika kita dapat tekun mempelajari hobi kita, sementara untuk pernikahan, cara membesarkan anak, dan mengurus rumah tangga kita abaikan begitu saja. Pengetahuan dapat kita pelajari dari seminar, kursus, internet, atau dari pertemuan ibadah yang membahas topik yang kita butuhkan, sementara rasa tanggung jawab dapat tumbuh ketika kita setia melakukan perkara-perkara kecil.

(Baca juga: TUHAN INGIN KITA MENGANDALKAN-NYA)

Tanpa menambahkan pengetahuan dan rasa tanggung jawab yang benar, kita tidak dapat mengelola pemberian Tuhan dengan maksimal. (penulis: @mistermuryadi)

One comment

  1. Saat kita tidak peduli dengan suatu hal maka kita sedang menghentikan berkat pada hal itu. Jangan menjadi dingin dan hambar. Terus taruhkan harapan dan Firman Tuhan di setiap bagian hidup kita. Terima kasih Koh Zal.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.