INILAH JANTUNG KEHIDUPAN MURID KRISTUS

Markus 6:1 Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia.

Selama tiga tahun setengah, para murid mengikuti Yesus. Mereka melihat dan mendengar apa yang Yesus lakukan, ucapkan, dan putuskan. Yesus mengajarkan cara hidup yang benar dan para murid berusaha mengikuti cara hidup itu.

(Baca juga: KESELAMATAN DIBERIKAN CUMA-CUMA DI DALAM KRISTUS)

Saya rasa itulah jantung kehidupan seorang murid, yaitu mengikuti gurunya.

Saya ingin mengajukan satu pertanyaan untuk kita renungkan. Siapakah yang sedang ikuti hari ini? Apakah Yesus atau hal lain?

Dalam hal kasih, Yesus mengajarkan untuk berdoa dan mengasihi musuh kita. Dalam hal materi, Yesus mengajarkan kemurahan hati. Dalam hal gaya hidup, Yesus mengajarkan untuk memiliki gaya hidup yang selaras dengan kebenaran. Dalam hal perkataan, Yesus mengajarkan untuk mengucapkan berkat.

Apakah kita sedang mengikuti Yesus? Apakah kita sedang belajar untuk semakin serupa dengan-Nya?

Alkitab penuh dengan kisah-kisah luar biasa dari para tokoh yang memutuskan untuk mengikuti Tuhan. Mereka adalah orang-orang yang mengorbankan kepentingan, cita-cita, dan impian pribadi. Mereka menyatukan diri dengan rencana besar Tuhan.

Abraham meninggalkan tanah kelahirannya ke sebuah negeri yang tidak pernah dia lihat dan dengar sebelumnya. Musa meninggalkan zona nyamannya dan merelakan diri untuk mengurusi jutaan Bangsa Israel yan degil hati. Paulus meninggalkan kejayaannya demi menyebarkan Injil Kristus.

(Baca juga: JANGAN PERTARUHKAN MASA DEPAN KITA)

Satu kesamaan yang saya temukan dari kisah-kisah orang yang memutuskan mengikuti Tuhan, yaitu mereka tidak pernah ditinggalkan. Dalam kesengsaraan, Tuhan memberikan penghiburan dan kekuatan. Dalam kekurangan, Tuhan mencukupi. Dalam kegelapan, suara-Nya menuntun mereka. Dalam kesuksesan, Tuhan dan seisi Sorga turut bersorak. Haleluya! (penulis: @mistermuryadi)

One comment

  1. Saat kita menjadi murid maka kita akan mengikuti guru kita. Yesus yang menjadi guru dan Tuhan tidak akan pernah membuat kita kecewa. Dia yang justru menguatkan dan memberikan semangat disaat kita sedang sedih. Terima kasih Koh Zal.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.