Markus 11:22-23 Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.
Beberapa orang mengajarkan bahwa ada iman kecil dan juga ada iman yang besar. Iman kecil yang dimaksud adalah iman yang hanya sanggup menghasilkan hal-hal yang kecil, sedangkan iman yang besar, menghasilkan hal-hal besar.
(Baca juga: SEMUA YANG KITA MILIKI ADALAH ANUGERAH TUHAN)
Pendapat mengenai iman kecil dan iman besar itu diambil dari beberapa terjemahan Alkitab berbahasa Inggris (Matius 6:30, Matius 8:26, Matius 17:20, Lukas 12:28) di mana Yesus mengatakan, “O you of little faith …” Namun, pada beberapa terjemahan lainnya, kalimat itu diartikan sebagai kurang percaya atau tidak percaya, bukan iman yang kecil. Salah satunya dalam terjemahan bahasa Indonesia.
Saya pribadi percaya bahwa dalam konteks iman hanya ada istilah iman yang digunakan dan iman yang tidak digunakan. Dengan kata lain, percaya atau tidak/kurang percaya, bukan iman besar atau kecil.
Jika kita melihat penjelasan Alkitab mengenai iman dalam Roma 10:17, dikatakan bahwa iman timbul ketika kita mendengar Firman Kristus. Itu artinya, setiap kali kita mendengar kabar baik, kita menerima iman. Masalahnya adalah apakah kita mau percaya atau tidak, mau kita gunakan atau tidak.
(Baca juga: CERMIN ROHANI UNTUK MELIHAT MANUSIA ROHANI)
Ketika kita mendengar Firman Tuhan, kemudian mengabaikannya, jelas iman itu tidak akan bekerja di dalam hidup kita. Dengan kata lain, kita tidak menggunakannya. Sebaliknya, ketika kita mendengar Firman Tuhan, kemudian percaya dan melakukannya, iman itu akan bekerja dan menghasilkan buah bagi hidup kita. (penulis: @mistermuryadi)