KESETIAAN TUHAN SEBAGAI KESEMPATAN UNTUK BERBUAT DOSA?

2 Timotius 2:13 jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.

Satu hal yang tidak perlu kita ragukan dari Tuhan adalah kesetiaan-Nya. Selama lebih dari 6000 tahun, Tuhan mengasihi manusia dan berjalan mendampingi manusia dalam suka dan duka. Saya percaya tidak ada pribadi yang memiliki kesetiaan setinggi Tuhan yang sembah di dalam nama Yesus.

 (Baca juga: ALASAN MENGAPA YESUS MENGGUNAKAN PERUMPAMAAN)

Mungkin di antara kita yang bersorak, “Yes, saya bebas berbuat dosa. Toh, sekalipun saya tidak setia, Tuhan tetap setia.” Saya pribadi melihat bahwa kita perlu memandang kesetiaan Tuhan sebagai kesempatan untuk memperbaiki cara hidup kita, bukan sebagai kesempatan berbuat dosa.

Seseorang pernah bertanya kepada saya, “Apakah Tuhan setia mengampuni dosa-dosa saya sekalipun saya sudah beribu-ribu kali melakukannya dan meminta ampun?” Saya menjawabnya, “Iya, Tuhan akan senantiasa melepaskan pengampunan kepada kamu. Bahkan, jauh sebelum kita meminta ampun, Dia sudah terlebih dahulu mengampuni kita.”

Pertanyaan terpenting bukanlah apakah Tuhan setia mengampuni dosa-dosa kita, karena jawaban dari pertanyaan itu sudah jelas, bahwa Dia setia, sekalipun kita tidak setia. Permasalahannya bukan dari sisi Tuhan, melainkan dari sisi kita yang melakukan dosa.

(Baca juga: MENGHADAPI TANTANGAN ITU TIDAK MUDAH, TAPI BUKAN TIDAK MUNGKIN)

Yang perlu kita tanyakan ke diri kita adalah, “Apakah kita mau kehidupan kita terus menerus jatuh bangun di dalam dosa? Tidakkah kita ingin menikmati janji Tuhan untuk hidup sebagai orang yang merdeka dari belenggu dosa? Bukankah lebih enak menjalani kehidupan tanpa rasa bersalah yang menghantui?” (penulis: @mistermuryadi)