CARA MENGUJI PENGLIHATAN ATAU NUBUATAN PALSU

Yohanes 1:1 dan 3 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.

Kehidupan kita sebagai orang yang percaya kepada Yesus tidak dapat dilepaskan atau terpisah dari kehidupan membaca dan merenungkan Firman Tuhan. Yesus adalah Firman Tuhan yang hidup menjadi darah dan daging. Jika kita ingin lebih mengenal Yesus, kita perlu membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

(Baca juga: JANGAN IRI DENGAN JALAN HIDUP ORANG FASIK)

Salah satu alasan kita mengetahui kebenaran Firman Tuhan adalah supaya kita dapat terhindar dari nubuatan atau penglihatan palsu.

Seandainya ada seorang hamba Tuhan yang mengatakan dia mendapatkan sesuatu dari Tuhan dan sesuatu yang dia dapatkan itu tidak terdapat di dalam kebenaran Firman Tuhan, kita mesti berhati-hati untuk mempercayainya. Rasul Paulus pernah mengingatkan kita akan hal itu dalam Galatia 1:8, “Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.”

“Tapi, bagaimana jika ada seorang hamba Tuhan mendapatkan penglihatan atau nubuatan yang berbeda dengan yang tertulis di dalam Firman Tuhan?” Bagi saya pribadi, logikanya sederhana, tidak mungkin Tuhan mewahyukan sesuatu yang bertentangan dengan Firman-Nya.

Saya percaya bahwa ALKITAB merupakan buku tentang Tuhan dan berisi suara Tuhan yang tidak perlu kita uji lagi. Sedangkan, untuk hal-hal seperti nubuatan, penglihatan, atau mendengar suara Tuhan, Firman Tuhan dalam 1 Tesalonika 5:21 mengatakan, “Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.”

(Baca juga: APA YANG DIMAKSUD DENGAN KASIH TUHAN YANG KEKAL?)

Bagaimana cara mengujinya? Mudah, ujilah apakah hal-hal supranatural tersebut bertentangan atau sejalan dengan kebenaran Firman Tuhan. (penulis: @mistermuryadi)

One comment

  1. Apa yang Firman Tuhan katakan dalam Alkitab selalu menjadi acuan kita untuk bertindak dan merespon orang lain. Dalam FirmanNYA kita tidak bingung dan yakin akan janji-janjiNYA. Terima kasih Koh Zal.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.