Roma 8:6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
Di dalam blog ini saya sering membagikan mengenai kasih Bapa yang tidak bersyarat. Bahwa dosa kita tidak dapat memisahkan kasih Bapa dari hidup kita. Beberapa orang menanggapinya dengan pernyataan, “Berarti saya dapat bebas berbuat dosa dan tetap dikasihi Tuhan.”
(Baca juga: MENANG ATAS KRISIS: TUHAN TANGGUNG BAGIAN TERBERATNYA (bagian 04))
Kebenarannya, sekalipun kita berbuat dosa, Tuhan tetap mengasihi kita. Tidak ada satu dosa pun yang kita lakukan yang dapat mengurangi kasih Bapa kepada kita.
Meski demikian, tidak berarti dosa yang kita lakukan tidak memiliki dampak bagi hidup kita. Firman Tuhan mengatakakan dengan sangat jelas dalam ayat di atas bahwa keingingan daging adalah maut. Hidup menurut daging atau dosa hanya akan membawa kita kepada penderitaan yang tidak berujung, padahal Tuhan menjanjikan kita kehidupan yang penuh damai dan sukacita.
Mari kita ambil contoh seorang koruptor, pembunuh, pencuri, dan pecandu. Tuhan sangat mengasihi para koruptor, pembunuh, pencuri, dan pecandu. Kehidupan Yesus telah menunjukkan hal itu bagi kita semua. Namun, jika kita hidup sebagai koruptor, pembunuh, pencuri, atau pecandu, dan tidak mau mengubah cara hidup kita itu, menurut Anda, akan berakhir di mana hidup kita suatu hari kelak?
Apakah kita berpikir hidup kita akan berakhir bahagia dan penuh sukacita? Saya dapat pastikan hidup kita akan dihantui ketakutan dan dipenuhi berbagai penderitaan. Jiwa kita akan tertekan dan jauh dari damai dan sukacita. Suatu hari, kita akan berakhir di penjara, bahkan mungkin, bunuh diri, atau mati mengenaskan. Juga, kita akan kehilangan banyak hal yang indah yang Tuhan rencanakan bagi hidup kita dan ditinggalkan orang-orang yang kita kasihi.
(Baca juga: TUHAN MENDENGAR KELUH KESAH MEREKA YANG TERHILANG)
Teman, Tuhan ingin kita hidup seturut dengan kebenaran-Nya. Hanya dengan cara demikian kita dapat menikmati kehidupan di Bumi seperti di Sorga seperti yang Yesus janjikan. Tuhan ingin kita menikmati semua yang baik yang telah Dia sediakan. Dan, suatu hari kelak ketika kita menutup mata, Tuhan ingin kita menutup mata dengan hati yang penuh damai dan sukacita, bukan penyesalan. (penulis: @mistermuryadi)